Review Film Thor: Love and Thunder

‘Thor: Love and Thunder’ adalah film solo keempat Thor, sejak kisah petualangan mitologi Nordik dari dewa guntur memulai debutnya di film pertamanya pada tahun 2011 berjudul ‘Thor”. Kemudian lanjutkan ke sekuelnya, “Thor: The Dark World” (2013) dan “Thor: Ragnarok” (2017). Film ini juga masih disutradarai oleh Taika Waititi yang sebelumnya menyutradarai film ketiganya “Thor: Ragnarok”.

Review Film Thor: Love and Thunder

Setelah peristiwa “Avengers: Endgame”, Thor (Chris Hemsworth) mencoba menemukan kedamaian batin, tetapi dipaksa untuk bertindak. Thor kemudian merekrut veteran Asgard Valkyrie (Tessa Thompson), Korg (Taika Waititi), dan mantan pacarnya, Jane Foster (Natalie Portman). Baca juga Timnas Indonesia U16 yang kuat dan mampu taklukan klub U16 Vietnam.

READ  Coba 3 Cara Menulis Artikel di Blog Yang Tepat

Dalam Thor: Love and Thunder ini, Thor dan teman-temannya harus melakukan segalanya untuk mencegah Gorr the God Butcher (Christian Bale) dari rencana Gorr untuk memusnahkan semua dewa di alam semesta  untuk membalas kematian putrinya.

Kisah The New Thor’s Adventures dimulai dengan seorang ayah dan anak perempuan yang berjalan dengan susah payah melalui lanskap tandus dan tandus di mana gadis kecil itu akhirnya mengalami nasibnya.

Film Thor: Love and Thunder ini juga menceritakan Gorr yang kemudian memohon bantuan tuhannya, hanya untuk  menemukan bahwa tuhannya sangat acuh tak acuh terhadap kehilangannya. Marah dan lapar untuk membalas dendam, Gorr membunuh dewanya dan muncul sebagai entitas baru, Gorr The God Butcher.

READ  Topi New Era dan Topi Baseball Terbaik dan Recommended

Tidak seperti penjahat super lain yang ingin menghancurkan seluruh alam semesta hanya demi ambisi belaka, pencarian dan kemarahan Gorr selalu memiliki alasan yang dapat diterima. Taika Waititi membuat Gorr masih memiliki unsur manusia sebagai penjahat yang melihat para dewa korup dan penuh ego.

Taika Waititi membawakan “Thor: Love and Thunder” bergaya rom-com yang dikombinasikan dengan urutan aksi yang kuat. Sayangnya, kedalaman emosional Thor yang tersesat dan kesepian atau  Jane Foster yang  sekarat tidak mendapatkan semua perhatian. Ini adalah film gila yang tidak bisa menyentuh emosi penonton. Simak juga https://62.182.85.135/ yang  terbaik.

Sedangkan jika di ‘Thor: Ragnarok’ soundtrack identik dengan soundtrack grup legendaris tahun 70-an Led Zeppelin termasuk Lagu Imigran, untuk ‘Love and Thunder’ soundtracknya identik dengan aslinya. Mawar seperti Welcome to Jungle, Paradise City atau Sweet Child O’mine.